Salah satu destinasi wisata di Pulau yang patut dikunjungi adalah Pura Taman Mayura. Walaupun merupakan tempat ibadah. Taman Mayura ini memiliki objek bangunan dan ornamen yang bagus sekali untuk spot foto. Selain itu Taman Mayura ini juga merupakan gambaran bagaimana umat beragama yang sangat rukun satu sama lain dan wujud nyata bahwa Indonesia memiliki nilai keberagaman yang cukup tinggi.
Untuk mengunjungi Taman Mayura ini, kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi. Atau juga bisa dengan angkutan umum. Jaraknya sekitar 15 menit jika menggunakan angkutan umum dari daerah kota Mataram. Pura ini termasuk destinasi di tengah kota yang cukup nyaman bagi para wisatawan. Karena ada banyak sekali hotel ayau penginapan yang bisa sobat pilih di daerah sini.
Cerita Sejarah Pura Taman Mayura
Layaknya destinasi-destinasi wisata di Indonesia lainnya, Taman Mayura di Pulau Lombok ini juga menyimpan cerita sejarah yang cukup menarik untuk didengar. Nama Taman Mayura berasal dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti Mayura sebagai Burung Merak. Pura ini di bangun oleh Anak Agung Ngurah Karangasem sekitar tahun 1744 dengan nama awal Taman Kalepug yang berarti jatuhnya air di telaga.
Di daerah Pura ini dulunya terdapat banyak sekali ular, maka didatangkan burung merak dari Palembang untuk memangsanya. Hadirnya merak itu maka Pura berganti nama menjadi Pura Taman Mayura. Kita bisa melihat relief-relief burung merak dan ular sebagai salah satu bukti sejarahnya.
Selain memiliki cerita sejarah, Pura ini juga merupakan salah satu saksi bisu kejayaan kerajaan Singasari dan kehidupan orang Bali di daerah Lombok sekitar abad ke-19. Yang menarik sobat traveler bisa melihat betapa sejak dahulu kala Indonesia hidup dalam kerukunan umat beragama. Ini terbukti dari patung di dalam Bale kambang atau bangunan terapung yang terletak tepat di tengah kolam Pura Taman Mayura.
Di sana terdapat berbagai patung agama-agama yang ada di Indonesia pada masa Raja Singasari dan Mataram. Patung-patung itu menggambarkan Muslim, Cina dan juga patung Jawa. Pada masa penjajahan Belanda, Bale Kambang ini digunakan sebagai pengadilan untuk mengadili perkara tertentu. Para traveler bisa dengan mudah menikmati Pura yang masih sangat alami dan tenang dengan banyak sekali pohon manggis yang berjajar. Kebersihan Pura Taman Mayura juga sangat dijaga.
http://hellolombokku.com/wp-content/uploads/2015/05/Pura-Mayura-1-1160×543.jpg
http://www.guidelombok.com/wp-content/uploads/2015/08/taman-mayura.jpg